
Senja,
tahukah kamu?
Aku berhasil melewati siang dengan menahan debaran dadaku
menukarnya dengan senyum
Saat mentari beranjak pergi membawa kisah
melipatnya dalam gerimis sendu
di bawah lelehan bening air mata ini
Kubiarkan dia jatuh ranum
melepas resah, membasuhnya dengan janji rindu
yang dia kepalkan dengan tulus
Senja,
Aku menanti hingga musim berganti,
dan ternyata taqdir berkata :
Dia bukan untuk ku...
Senja,
Aku ingin menangis bersama mu,
namun malam sudah terlanjur membawamu pergi..
Aku tak sanggup mengayuh biduk ku sendiri tanpanya..